ANAK MENINGGAL SEBELUM BALIGH DAN KE IKHLASAN ORG TUA NYA








الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ
وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillahirobbil alamin, washolatu wassalamu 'ala asrofil ambiya iwal mursalin wa'ala alihi wasohbihi aj ma'in. Amma ba'du

Artinya: Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia. Berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya.

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالْمَمَاتِ

Alloohumma Innii A’uudzubika Minal ‘Ajzi Wal Kasali Wal Jubni Wal Haromi Wal Bukhli Wa A’uudzubika Min ‘Adzaabil Qobri Wamin Fitnatil Mahyaa Wal Mamaati

Artinya : “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, pengecut, pikun, dan bakhil, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, serta aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian.”

أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِياَدَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةًَ قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ أَللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِيْ سَكَرَتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَالْحِسَابِ

Alloohumma Innaa Nas Aluka Salaamatan Fiddiini Wa ‘Aa Fiyatan Fil Jasadi Wa Ziyaadatan Fil ‘Ilmi Wa Barokatan Fir Rizqi Wa Taubatan Qoblal Maut Wa Rohmatan ‘Indal Maut Wa Maghfirotan Ba’dal Maut Alloohumma Hawwin ‘Alainaa Fii Sakarotil Maut Wan Najaata Minan Naari Wal ‘Afwa ‘Indal Hisaab

Artinya : “ Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu keselamatan dalam agama, kesejahteraan atau kesehatan jasmani, bertambah ilmu pengetahuan, rizki yang barokah, diterima taunbat sebelum mat, dapat rahmat ketika mati, dan dapatampunan setelah mati. Ya Allah mudahkanlah kami pada waktu sakaratul maut dan selamatkanlah kami dari api neraka serta kami mohon kemaafan ketika dihisab.”

رَبَّنَا أَتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّءْ لَناَ مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا

Robbanaa Aatinaa Min Ladunka Rohmataw Wahayyi’ Lanaa Min Amrinaa Rosyadaa
Artinya : "Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami.”

رَبَّناَ اِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لاَّرَيْبَ فِيْهِ اِنَّ اللهَ لاَ يُفْلِحُ الْمِيْعَادَ

Robbanaa Innaka Jaami’un Naasi Liyaumil Laa Raiba Fiihi Innallooha Laa Yuflihul Mii’aad

Artinya : “Ya Allah Ya Tuhan kami, Engkaulah Tuhan yang mengumpulkan seluruh manusia pada hari yang tidak dapat diragukan lagi, sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji.”

رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى اْلأخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ

Robbanaa aatinaa fiddunyaa hasanatan wafil aakhiroti hasanatan waqinaa ‘adzaa bannaar.

Artinya : “Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan akherat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka.



BAB YANG MENYATAKAN MUSIBAH KETIKA ALLAH AMBIL CINTA KITA ,KASIH KITA
MASA DEPAN KITA, KASIH SAYANG HATI KITA- APA KAH DIA, SIAPA KAH DIA,
DIA ADALAH ANAK KITA

dituliskan oleh ,,Syaikh zainuddin bin abdul aziz,, dalam kitab Irsyadul 'ibad ila sabilirrosyad

Nabi saw bersabda, allah swt berfirman;


''Tidak ada balasan bagi hambaku yang mu'min jika aku ambil kekasihnya dari ahli dunia,kemudia dia sabar melainkan sorga(baginya) HR.BUKHARI''

JUGA NABI SAW BERSABDA:



''Siapa yg di timpa musibah maka hendaknya mengingati musibah ketika kematian aku,karna kematian ku itu sebesar-besar musibah bagi tiap orang-orang mu'min muslim,,


Dua hadist di atas merupa jalan kesabaran ketika menghapi kematian

pertama ketika allah ambil apa dari kita baik anak harta istri maka jika sabar ridho berserah karna semua milik allah akan kembali pada allah jangan anak kita semuanya apapun milik allah dan akan kembali padanya jua dan allah akan janjikan sorga baginya hamba yg sabar ,

dan sebagian riwayat allah akan bagun rumah-rumah dalam syurga untuk sebagai ganti kesabaran/ganti anak nya yg allah ambil darinya dan allah tak akan pernah ingkar janji kepada hamba-hamba nya yg beriman

Kedua alqadhi husain berkata musibah yg paling besar adalah ketika kita di tinggal kan nabi saw dan wajib bersedih bagi tiap mu'min merasa sedih atas kematian nabi saw,melebihi daripada kehilangan dunia, orang tua, anak-anak kita sebagimana wajib atas orang mu'min sayang ,cinta pada nabi saw cinta dirinya keluarganya dan hartanya

SABAR MENGHADAPI KEMATIAN ANAK

Allah Azza wa Jalla berfirman.

وَأَمَّا الْغُلاَمُ فَكَانَ أَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِينَآ أَن يُرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَكُفْرًا {80} فَأَرَدْنَآ أَن يُبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِنْهُ زَكَاةً وَأَقْرَبَ رُحْمًا

''Dan adapun anak itu maka kedua orang tuanya adalah orang-orang mukmin dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. Dan Kami menghendaki supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak yang lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya). [Al Kahfi: 80, 81].

Hendaknya kedua orang tua bersabar dan menerima ketentuan takdir Allah Azza wa Jalla, karena putusan Allah Azza wa Jalla atas seorang mukmin dalam hal yang tidak menyenangkan, mungkin lebih baik daripada dalam hal yang menyenangkan hati.”

Dari Abu Musa Radhiyallahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

إذَا مَاتَ وَلَدُ الْعَبْدِ قَالَ الله لِمَلَائِكَتِهِ: قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِي؟ فَيَقُوُلُوْنَ:

نَعَمْ فَيَقُوْلُ: قَبَضْتُمْ ثَمْرَةَ فُؤَادِهِ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: نَعَمْ. فَيَقُوْلُ: مَاذَا قَالَ عَبْدِي؟ حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَكَ. فَيَقُوْلُ: اُبْنُوْا لِعَبْدِي بَيْتاً فِي الْجَنَّةِ وَسَمُّوْهُ بَيْتَ الْحَمْدِ.

Jika putera seorang hamba meninggal dunia, Allah berfirman kepada Malaikat,”Kalian telah mengambil putera hambaku?” Mereka berkata,” Ya.” Allah berfirman,”Kalian telah mengambil buah hati hambaku?” Mereka berkata,”Ya.” Allah berfirman,”Apa yang diucapkan oleh hambaku?” Mereka berkata,”Ia memujiMu dan mengembalikan kepadaMu.” Maka Allah berfirman,”Bangunkanlah rumah di surga, dan berilah nama dengan Baitul Hamd.”

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, bahwa ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk rumah dan bertemu dengan anak Beliau, Ibrahim, maka Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menaruh kasihan kepadanya sementara kedua matanya berlinang air mata. Abdurrahman bin Auf Radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ”Wahai, Rasulullah. Mengapa engkau menangis?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Wahai, Ibnu Auf. Ini adalah rahmat, kemudian diikuti dengan yang lainnya.”

Maka Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

إنَّ الْعَيْنَ تَدْمَعُ وَالْقَلْبَ يَحْزَنُ وَلاَ نَقُوْلُ إلَّا مَا يَرْضَي رَبُّنَا إنَّا بَفِرَاقِكَ يَا إبْرَاهِيْمُ لَمَحْزُوْنُوْن

َMata melelehkan air mata, hati bersedih, namun kita tidaklah berucap kecuali dengan sesuatu yang membuat ridha Rabb kami dan sesungguhnya kami sangat bersedih berpisah denganmu, wahai Ibrahim.

Ibnu Hajar Al Asqalani membawakan komentar tentang hadits di atas: Ibnu Baththal dan ulama selain dia berkata: ”Hadits di atas menjelaskan tangisan yang mubah. Juga kesedihan yang diperbolehkan, yaitu dengan linangan air mata dan kesedihan hati tanpa harus dibarengi dengan perasaan tidak terima dan benci terhadap keputusan Allah Azza wa Jalla. Demikian itu makna yang paling jelas dalam hadits tersebut. Dalam hadits di atas, juga terdapat anjuran untuk mencium, memeluk anak, menyusui bayi, menjenguk anak kecil yang sedang sakit, menghadiri orang yang sedang menghadapi sakaratul maut, menyayangi anak kecil dan keluarga, dan boleh mengabarkan kesedihan, walaupun bila bisa menyembunyikannya itu lebih baik. Dari hadits di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa yang dimaksud oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang lain, karena ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbicara dengan anaknya, anak tersebut belum faham pembicaraan karena dua hal: yang pertama, karena dia masih sangat kecil, dan yang kedua, karena ia sedang menghadapi sakaratul maut. Apabila yang diinginkan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini adalah semua orang, maka tangisan tersebut tidak termasuk dalam jenis tangisan yang dilarang”.




Dan ada sebagian ulama mengatakan kenapa allah memaafkan hamba yg menangis sejadi-jadi nya namun ketika ia sadar dia beistigfar karna pada pukulan pertama kemungkin orang lupa  dg hal-hal kebaikan, dalil merujuk pada umar bin khatob ketika meninggalnya rosul saw, dia menghunus pedang siapa yg bilang muhammad mati akan aku tebas dg padang ku yg kemudia di lerai lah oleh abu bakar

Kesedihan dan kepedihan memuncak di hari itu. Hingga sayyidina ‘Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu yang gagah dan perkasa berdiri tegak sembari menghunus pedangnya. Sangar. Menakutkan.

“Siapa yang mengatakan bahwa Muhammad telah mati, maka aku akan membunuhnya!”

Tegas. Kuat. Mengancam. Namun, sahabat yang sekaligus mertua Nabi ini menyampaikan dengan pedih yang menusuk-nusuk ke relung hati terdalamnya.



Memangnya, siapa yang rela ditinggal pergi oleh orang yang amat mencintai dan dicintainya?

Adakah yang ikhlas ditinggal pergi oleh sosok pemberi solusi atas seluruh persoalan hidup yang dihadapi?

Ridhakah jika orang yang paling disayangi pergi seketika itu juga?

Tiada. Tiada yang rela. Meski ia hanya guru, pasangan hidup, sahabat, atau siapa pun dari yang ditinggalkan.

Lantas, bagaimana pedihnya jika yang meninggalkan diri adalah sosok cahaya bagi seluruh alam? Gurunya guru. Dokternya dokter hati. Sosok yang mencintai kita melebihi cinta kita kepada diri.

Lalu di tengah galau nan gulana bertabur pedih itu, datanglah laki-laki jangkung dengan kepribadian kuat dan lembut. Ialah sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu yang juga sahabat sekaligus mertua Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam yang mulia.

Tanpa banyak cakap, laki-laki lembut ini membacakan satu ayat dari ayat-ayat al-Qur’an yang mulia.

“Muhammad tidak lain hanyalah seorang Rasul (Allah). Sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang utusan. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikit pun. Dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (Qs. Ali ‘Imran [3]: 144)

Mendengar ayat ini dibacakan, semuanya luruh dalam duka. Semua air mata tertumpah. Tangis bersahutan. Air mata duka membanjiri. Sungguh, mereka sampai melupakan ayat ini. Sungguh, mereka yang hafal dan amalkan al-Qur’an seakan tidak ingat dengan ayat yang mulia ini.

“Seakan-akan,” tutur para sahabat yang mulia, “kami tidak mengetahui atau tidak menghafal ayat itu.”

padahal sayyidina umar org yg hafal al-qur'an namun saking sedih pada pukulan pertama ia lupa dg ayat itu, merujuk kedalil ini allah memaaf kalau hanya sekedar hal ringgan

 Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salalm bersabda.

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ لَهُ ثَلَاثَةٌ لَمْ يَبْلُغُوْا الحنث إلاَّ أدْخَلَهُ الله اْلْجَنَّةَ بِفَضْلِ رَحْمَتِهِ إيَّاهُمْ.

Tidaklah seorang muslim ditinggal mati oleh tiga anak nya yang belum mencapai umur baligh, melainkan Allah akan memasukkannya ke dalam surga karena karunia dan rahmatNya kepada mereka.

Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, juga dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

لاَ يَمُوْتُ لِأَحَدٍ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ ثَلَاثَةٌ مِنَ الْوَلَدِ لَا تَمَسُّهُ النَّارُ إلَّا تِحْلَةُ الْقَسَمِ.

Tidaklah seorang muslim tiga anaknya meninggal dunia tidak akan terkena neraka, kecuali hanya sekedar penebus ketentuan.,

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

لاَ يَمُوْتُ لإحْدَاكُنَّ ثَلَاثَةٌ مِنَ الْوَلَدِ فَتَحْتَسِبُهُمْ إلَّا دَخَلَتِ الْجَنَّةَ. وَاثْنَانِ

Tidaklah salah seorang di antara kalian tiga anaknya meninggal dunia lalu bersabar, kecuali ia masuk surga. Dan dua anak juga. [HR Bukhari dan Muslim].

Allah Azza wa Jalla juga akan memberi penghargaan kepada seorang mukmin, berupa pertemuan di surga dengan anak cucunya sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla.

وَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَاتَّبَعَتْهُم

ْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآأَلَتْنَاهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَىْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ

Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. [Ath Thur:21].

Dan nabi saw bersabda:



Siapa yg telah kematian tiga anak nya yg belum baligh maka mereka akan menjadi dinding hijab dari api neraka, Abu daud darda berkata:sya telah kematian dua anak,jawab nabi saw:juga dua anak, lalau ada lagi yang berkata pada nabi saw lalu nabi saw menjawab: juga satu anak,
tapi sabar yang apada pertama kali terkena musibah,
namun jika pada waktu itu hilaf maka bertobatlah seraya berucapap lah

إنّا لله وإنّا إليه راجعون
”Innalillahi wa inna ilaihi raji’un



Dalam riwayat muslim nabi saw bersabda: anak-anak itu sebagai penjaga pintu-pintu sorga,
, yakni pengawal untuk menyambut ayahnya atau kedua orang tuanya lalu memegang baju atau tangan orang tuanya untuk menuntun kedua nya hingga masuk sorga..

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu , bahwa seorang wanita datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membawa anak kecil lalu berkata, ”Wahai, Rasulullah. Berdo’alah untuknya, karena aku menguburkan tiga anak.” Maka Beliau Shallallahu ‘alaihi wa salalm bersabda, ”Engkau telah memasang tirai yang kuat dari api neraka. Ia memanggil di pintu surga, lalu diantara mereka yang bertemu dengan bapaknya lalu memegang baju orang tuanya dan tidak dilepaskan hingga memasukkan ke dalam surga.” [HR Muslim].

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa ada seorang wanita yang datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata,”Wahai, Rasulullah. Sesungguhnya kami tidak mampu bertemu denganmu di suatu majlis, maka berilah janji waktu pada suatu hari agar kami bertanya tentang agama?” Maka Beliau Shallallahu ‘alaihi wa salalm bersabda,”Kita akan bertemu di rumah fulan.” Maka Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang pada hari yang telah dijanjikan dan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

مَا مِنْكُمْ امْرَأةٌ يَمُوْتَ لَهَا ثَلَاثٌ مِنَ الْوَلَدِ فَتَحْتَسِبُهُم

ْ إلَّا دَخَلَتْ الْجَنَّةَ. قاَلَتِ امْرَأةٌ وَاثْناَنِ قَالَ: وَاثْناَنِ.

Tidaklah salah seorang wanita di antara kalian tiga anaknya meninggal dunia lalu bersabar berharap pahala, kecuali ia masuk surga. Seorang wanita bertanya,”Bila yang meninggal dunia dua anak?” Beliau bersabda,”Dan dua anak juga.” [HR Muslim].

Kepada saudaraku kaum muslimin, para orang tua sekaligus murabbi (pendidik) generasi umat……, janganlah meremehkan kebaikan yang bisa kita lakukan, meskipun hanya kecil sekalipun. Marilah kita mencurahkan perhatian untuk berbuat yang sebaik-baiknya bagi anak-anak kita. Semoga Allah memudahkan dan meringankan langkah kita untuk menggapai keridhaanNya.

(Diangkat dan diterjamahkan Ummu Rasyidah, dari kitab Kaifa Turabbi Waladan Salihan, karya Al Akh Al Maghribi bin As Sayyid Mahmud Al Maghribi).


'Keutamaan Anak Kecil Yang Meninggal Dunia Sebelum Baligh'

1.Akan langsung "masuk surga".
2.Akan bisa menolong orang tuanya kalau orang tuanya orang beriman.

3.Jadi pelayan penduduk "surga" sebagaimana berlian yang disebar,
"Anak Meninggal sebelum baligh"akan Menolong Orang Tuanya di akhirat nanti,
"Anak yg belum baligh itu dilahirkan suci dan bersih. Kelak di alam mahsyar, ia menjadi penolong bagi kedua orang tuanya.

Namun perlu diingat, "anak" itu hanya bisa menolong orang tuanya kalau mereka masih berada dalam jalan Islam. Kalau mereka sudah menyimpang dari jalan Islam atau berbagai peraturan yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-NYA, pertolongan itu akan batal dengan sendirinya.,

kabar gembira bagi orang tua yang ditinggal mati oleh Anak nya

Rasulullah SAW.bersabda: berikut ini: ’Diriwayatkan dari Anas ra, dia berkata : ”Rasulullah SAW. bersabda, tidaklah seorang muslim kematian tiga "anak"nya yang "belum baligh", kecuali, Allah pasti akan me"masuk"kannya ke dalam "surga" berkat kasih sayang-Nya kepada "anak"-"anak"nya

tersebut, ”(HR Bukhori muslim).

Ada beberapa hal yang mesti diketahui oleh orang tua pun kita, agar kematian tersebut bisa menjadi berkah dan mengantarkan kita menuju "surga" Allah. Diantaranya, adalah sebagai berikut:

1. Sabar Dan Ikhlas

memuja Allah

Mengharap pahala atas kematian sang "anak"

Orang tua mesti sabar dan ikhlas menerima kepergian sang "anak", tidak meratapi kepergiannya secara berlebihan boleh menangis dan bersedih asal tidak berlarut-larut sehingga dapat menimbulkan keburukan bagi kesehatannya.

dan jangan putus beristirja, (innaa lillahi wa inna ilaihi raji'un

bahwa semua hanya titipan, semua milik allah ,akan kembali padanya,

Dan ketahuilah wahai para orang tua, "anak"-"anak" anda yang telah "meninggal"kan anda terlebih dahulu tersebut, kelak akan menunggu anda di pintu "surga"

Hadits menjelaskan bahwa, Rasullulah SAW bersabda yang artinya:

“Ketika aku mi'raj ke langit, tiba-tiba aku mendengar suara kanak-kanak. Aku bertanya : “Wahai Jibril, siapakah mereka itu?” Jibril menjawab: “Mereka adalah "anak" cucu orang Islam yang "meninggal dunia sebelum baligh". Mereka itu diasuh oleh Nabi Ibrahim AS sampai orang tuanya datang.” (HR. Abu Daud)

"Anak"-"anak" orang Islam yang "meninggal dunia" pada waktu kecil, di alam Barzakh dia dikumpulkan pada suatu tempat di bawah penjagaan Nabi Ibrahim as. Setelah kiamat tiba, mereka langsung dipindahkan ke dalam "surga". Jadi mereka tidak melalui Mahsyar, Hisab, Mizan dan sebagainya.

Sabda Rasullullah SAW yang artinya: “Tiap-tiap "anak" orang Islam yang mati "sebelum baligh" akan dimasukkan ke dalam "surga" dengan rahmat Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Setelah dipindahkan ke dalam "surga", maka "anak"-"anak" kecil ini lupa kepada kehidupan dunia. Mereka lupa kedua ibu bapanya, lupa kepada kampung halamannya dan sebagainya.

Tiba-tiba pada suatu hari, ketika mereka sedang bermain-main menikmati kesenangan "surga", maka ada malaikat yang memberitahukannya: “Wahai Wildan, lupakah kamu kepada kedua orang tuamu? Sekarang mereka sudah berada di pintu "surga". “Ketika itulah baru mereka tahu dan ingat kembali kepada ayah bunda mereka yang selama ini mereka lupakan.

Mendengar apa yang dikatakan oleh malaikat itu, dalam keadaan menangis dan membawa air dengan segera mereka berlari menuju ke pintu "surga". Sesampainya di sana, mereka melihat Hurul-aini sedang tegak berbaris sepanjang jalan dengan memakai pakaian dan perhiasan yang serba indah.

Setelah pintu "surga" terbuka, dengan diiringi nyanyian merdu Hurul-aini, maka orang-orang pun berebut "masuk" ke dalamnya, dan ketika itulah "anak"-"anak" kecil ini sibuk mencari kedua ibu bapanya. Mereka mencari ke sana ke mari, tetapi tidak berjumpa. Sambil menangis dan memegang air di tangan maka pergilah mereka kepada malaikat serta bertanya: “Wahai malaikat, mana ayah dan ibu kami?”

Menjawab malaikat: Wahai Wildan, sungguh malang nasib kamu, kedua orang tua kamu terjatuh ke dalam neraka.” Mendengar ungkapan yang demikian itu, maka "anak" kecil tadi menangis sejadi-jadinya,menangis menghiba dengan ratapan yang menyayat hati: “Wahai ibuku, wahai ayahku,apakah kesalahanmu, apakah dosamu sehingga kamu terjatuh ke dalam neraka? Begitulah ratapan mereka.

Berkata Malaikat: “Wahai wildan jangan menangis, pergilah kamu memohon bantuan kepada Nabi Muhammad SAW.” Setelah "anak" kecil ini mengadu kepada Nabi Muhammad SAW, maka Nabi Muhammad pun mengangkat kedua tangannya berdoa, lalu dikeluarkanlah orang-orang mukmin yang berada dalam neraka itu. Inilah syafaat Nabi Muhammad SAW yang ketiga di akhirat.


Petama pada waktu ditimbang antara dosa dan pahala, yang kedua pada waktu meniti Shiratul Mustaqim yang ketiga ketika mengeluarkan orang dari dalam neraka. Maka ketika itu bertemulah antara "anak"-"anak" kecil tadi dengan kedua orang tuanya dengan perasaan gembira.

Ayat yang terdapat di dalam surat al-Waqi’ah ayat 17-18 firman Allah SWT yang berbunyi :

يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَ بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَّعِينٍ

“Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir”

surat al-Insan ayat 19. Allah Swt berfirman:

وَيَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَ إِذَا رَأَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَّنثُورًا

“Dan mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda. apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan”


SEBAGAI MANA YG TELAH ALLAH JANJI DI DALAM ALQUR'AN,KEPADA ORANG TUA MEREKA


“Pada hari itu mereka berjumpa dengan perasaan gembira,,

Sungguh istimewa pahala bagi orang tua yang bersabar atas musibah meninggalnya anaknya.


DAN ITU LAH HASIL KESABARAN MEREKA SAAT DI TINGGAL MATI ANAK NYA.DAN SEBAGAIMANA ALLAH MENEPATI JANJI NYA PADA KEDUA ORG TUA YG SABAR KETIKA ANAK NYA MENINGGAL, DALAM ALQUR'AN YG BERBUNYI




Penegasan ini oleh Allah kira-kira dimaksudkan untuk menampakkan betapa besar keutamaan anak-anak dan betapa besar pula pengaruh ridla qadla’ dan qadar Allah, sabar dan puji syukur kehadirat Nya.
 

SEDIH' TIDAK ADA YG TIDAK SEDIH ASAL JANGAN BERLARUT-LARUT DAN JANGAN SEDIH SEPERTI YG DILARANG NABI KITA MUHAMMAD SAW,SEDIH BOLEH NABI JUGA KETIKA DITINGGAL ANAK NYA, YG WAFAT DIBAWAH UMUR,JUGA SEDIH, KARNA KATA NABI ORG YG TIDAK SEDIH KETIKA KEHILANGAN SESUATU YG DISYANGI NYA, IALAH ORG YANG KERAS HATI NYA JIKA ORANG YG KERAS HATI TELAH KITA BAHAS DALAM BAB MUQODIMAH PENGAJIAN,


 

Rano AL-mady AL-kundy


Komentar

  1. Alhamdulillah... stlh membaca artikel ini saya semakin ikhlas dan ridho dengan takdir Alloh SWT yg tlh lebih dulu memanggil putra kami yg tercinta d usia 5th 11bln, smoga ini dpt semakin menguatkan iman islam kami. Ya Allohhu ya roob jadikanlah ini pahala yg d segerakan bagi kami dan jadikanlah anak hamba menjadi tabungan penolong kekal sampai yaumil akhir nanti, pertemukan kami dengan nabi besar sayidina Muhammad Saw dan anak kami d pintu surgamu ya Alloh sampaikan salam rindu kami untuk nabi besar sayidina Muhammad Saw dan juga salam rindu kami untuk anak kami tercinta... kabulkanlah doa kami ya roob Aamiin

    BalasHapus
  2. SubhanaAlloh....artikel yg begitu menyentuh hati dan jiwa saya...semoga dgn ini hati sy lebih ikhlas lg untuk menghadapi ujianMu ini Ya Alloh...jagoan kecil mama sdh bahagia disyurga...teriring doa dan rindu disetiap nafas mama semoga Alloh mempertemukan mama dgnmu sayang disyurgaMu...kenangan yg akan mama jaga dihati dn ttp hidup dihati mama sayang walaupun 7bln kamu temani mama tp jauh dilubuk hati mama sgt rindukan malaikat kecil mama tunggu mama dn bapa disyurgaMu...semoga Alloh memberi kemudahan untuk mama dan bapa hijrah menjadi lbh baik lg hanya untuk mengharap ridho dan pahala dari Alloh SWT sehingga kami bs punya bekal untuk kami bw keakhirat nanti...Bismillah semoga sllu diberi kemudahan disetiap lgkh kami untuk bs meneruskan hidup kami dan trs lbh istiqomah agar bs bersama orang"yg kita sayangi di syurgaMu....Amiin.Alfatihah untuk jagoan kecil mama tersayang.

    BalasHapus
  3. Subhanallah setelah membaca penjelasan. Mmh semakin anak mmh (Putri Desinta) kembali kepada Allah SWT ..msh teringat semua kenangan tentang anakku Putri Desinta yg pergi tgl 16-8-2018 sedih pasti ..tp mmh,PPh jg tth ikhlas nak .mmh yakin dd Puput sdh bahagia di sisi Allah SWT ..smoga dd Puput di jadikan penghuni surga nya Allah ..kelak kt kan bertemu nak .kami kan selalu sayang dd Puput .

    BalasHapus
  4. Anak ku hanya bertahan selama 5jam setelah di lahirkan . Bahkan aku pun tidak sempat untuk menggendong & menyusui anak ku , dan aku pun tidak bsa melihat perjuanganya ketika hidup . Jujur sampai skrg aku masih meratapi kepergian anak ku , anak yg aku tunggu2 selama 1,5 tahun dan 9 bulan mengandung . Setelah membaca artikel ini aku sadar , aku tidak boleh egois & memberatkan kepergian anaku karena dia berhak bahagia dan mendapatkan surganya . Wahai anaku tunggu kami yaah , nanti kita jemput kamu . Kita sedang berjuang untuk tetap di jalan allah agar bermain denganmu di surga sana .

    BalasHapus
  5. Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun...
    Ketetapan Alloh pasti yang terbaik. Karena Alloh maha baik atas segala perencanaan Nya.

    BalasHapus
  6. Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un..Tgl 7desember 2019,,kamu telah dpanggil sang khalik nak,,bunda ayah insyaallah ikhlas walaupun perlu wktu dan entah sampai kapan,,berat rasa nya nak,,hari" tanpamu tp apalah daya,,tidak ada yg bsa melawan KETETAPANNYA,,TP setelah mmbaca artikel ini insyaallah bunda kuat,,karna bukan hanya kami yg harus bsa mnerima kenyataan bahwa permata kami telah pergi meninggalkn kami...,,tunggu kami nak...#KEANU ALIFIANDRA ADITYA#INSYAALLAH kita kan berkumpul lg kelak..🤲🤲

    BalasHapus
  7. Kami jg bru d tinggal pergi, anak kami, yg berumur 5 tahun setengah, setelah membaca artikel ini hati kami menjadi sejuk, semoga abang kevin menjadi penolong ayah ibu ya nak, semoga kita dipertemukan di syurganya ALLAH, amin

    BalasHapus
  8. Alhamdulillà setelah baca artikel diatas saya meresa tenang,lebih ihklas lagi untuk kepergian anakku,bunda akan lebih istiqoma lagi nak,agar kita akan bersama"berkumpul disurganya ALLAH AMIN

    BalasHapus
  9. Baru saja kemaren anku di panggil allah..rsa nya berat banget entah sampai kapan bisa kembali ke semula.. Insya allah mm ikhlas sayank..kelak kita akan bertemu di surga..tunggu mm bp ya sayank.. Dafa arka aljuna 😥😥

    BalasHapus
  10. Innalillahiwainnaillahirojiun....
    Husnul..khotimah...nggeh...nak...
    Tunggu...mama...disurganya....ALLAH...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, saya menjadi lebih ikhlas melepaskan anak saya yang baru 7 hari meninggal,inna innali wa innailaihi rojiun, terimakasih atas artikelnya,sungai bermanfaat bagi saya,tung tu ma2 di surga ya nak,bahagialah engkau di sana nak,

      Hapus
  11. Bissmillah...setelah baca ada sedikit rasa lega...tp meskipun masi berat meski sudah 3 minggu putri kecilku dipanggil ALLAH..putri yg kunanti setelah 5 tahun...namun ALLAH hanya memberi bunda kesempatan 10 bulan aja membesarkanmu..bismillah tunggu bunda ya sayang...bunda akan istiqomah di jalan ALLAH..spy kita bertemu nak...

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah, tanggal 20 april 2020 kmu telah di panggil nak,
    semoga nanti dipertemukan kembali dengan anakku, setelah membaca ini hati sedikit merasa tenang, Ibu dan Ayah sayang kamu nak, tapi Allah lebih sayang kamu

    BalasHapus
  13. Innalillahiwainnaillaihirojiun..
    Putra tercinta satusatunya saya M.Azzam.S telah dipanggil ALLAH 30 mei 2020.. mamah cuma bsa membesarkanmu 14 bulan nak,,
    Berat sekali hati,tpi hrus nerima ketetapan ALLAH..insya allah hijrah nya mamah papah bisa membawa mamh n papah ketemu azzam disurganya allah.. amiiinnn

    BalasHapus
  14. Alhamdulillah setelah membaca artikel ini hati ini terasa lebih tenang...putra saya satu satu nya umur 5 tahun 8 bulan telah meninggalkan kami padaa tanggal 28 Maret 2020,sakit memang,tp mama dan ayah akan mencoba iklas kan Ardiansyah ramadhan supaya kita bisa bertemu dan berkumpul lagi di surga anakku. Titip salam rindu pada nabi junjungan nabi Muhammad Saw dan juga salam rindu mama juga untukmu anakku. Semoga saya dan suami selalu Istiqomah di jalan Allah baik dalam suka maupun duka..terima kasih untuk yang menulis artikel ini..

    BalasHapus
  15. Alhamdulillah sy lebih tenang dan lbih ikhlas telah membaca artikel ini. semoga sy dan suami bisa berkumpul dgn k2 anak kembar kami d surga.. aamiin ya rabbalalamin.. mreka adalah anugrah terindah yg allah swt berikan kpd kami. Walaupun hanya 6 bln drahim sy, sy mrasa bersyukur atas anugrah itu. Smoga allah swt memberikn kebaikan atas cobaan kami ini.. aamiin

    BalasHapus
  16. Ya Allah ampuni hamba karna belum bisa sepenuhnya ikhlas melepaskan anak ku yg baru 2 hari ini engkau panggil, dan selama 7 bulan engkau beri kesempatan aku menjaganya, sampaikan salam rinduku untuk Zahra ku ya Rabb dan salam untuk kekasih engkau Muhammad saw

    BalasHapus
  17. Innalillahi wainailahiroziun ya Allah jadikanlah cobaan ini menjadi pahala bagi kami, kuatkan hati kami ya Allah, inssa Allah kami ikhlas melepaskan kepergian anak kami sayid Ibrahim daniyal, walau hanya 7 hari umurnya didunia, ya Allah pertemukanlah kami disurga mu

    BalasHapus
  18. Masya allah semoga aku bisa ikhlas, dan menjalani kehidupan seperti biasanya

    BalasHapus
  19. Ya allah sangat berbahagia karena anakku telah ditempatkan di surgamu yang indah.semoga anakku brian naufa atalafislah yg telah pulang disisi Nya mendapatkan semua bentuk kebahagiaan disana.dan semoga kepergiannya menjadikan ladang pahala yg berlimpah bagi kami kedua orang tuanya.walaupun berat tapi harus iklas melepaskannya.tunggu bapak sama ibu nak.kelak kami akan menyuslmu.ya Allah bimbinglah kami selalu di jalanmu,agar kelak kami bisa berkumpul kembali di syurgamu .sampaikan salamku ke junjunganku nabi Muhamad SAW.dan sampaikan salamku rinduku selalu ke anak kami.

    BalasHapus
  20. Ya Alloh..berikanlah kekuatan,ketabahan dan kesabaran kepada kami yang masih berusaha mengikhlaskan kepergian putra kami Deandra Reifansyah.tgl 20 maret 2021 diusia 2,8 thn.
    Terima kasih ya de..Selama 2,8 tahun de andra sudah menemani,menghibur dan menyenangkan hati ayah dan ibu..Semoga ayah dan ibu istiqomah dan diakhir khusnul khotimah.Yakin janji Alloh itu pasti..de Andra akan menjemput ayah dan ibu kelak di pintu sorga..Dan inshaa Allah kita pasti akan berkumpul lagi.Aamiin yaa robbal alamiin..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR TANPA GURU' GURUNYA SYAITHAN

''HARAM KAH PERMAIN GAPLE,REMI CATUR DAN SEJENIS MEREKA''